سُوۡرَةُ
الجنّ
وَأَنَّ ٱلۡمَسَـٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدۡعُواْ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدً۬ا (١٨)
وَأَنَّ ٱلۡمَسَـٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدۡعُواْ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدً۬ا (١٨)
72:18: Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping [menyembah] Allah.
سُوۡرَةُ
التّوبَة
إِنَّمَا يَعۡمُرُ مَسَـٰجِدَ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّڪَوٰةَ وَلَمۡ يَخۡشَ إِلَّا ٱللَّهَۖ فَعَسَىٰٓ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُهۡتَدِينَ (١٨)
إِنَّمَا يَعۡمُرُ مَسَـٰجِدَ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّڪَوٰةَ وَلَمۡ يَخۡشَ إِلَّا ٱللَّهَۖ فَعَسَىٰٓ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُهۡتَدِينَ (١٨)
9:18: Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut [kepada siapa pun] selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
اِنَّ بُيُوُتِى فِ الْارَضِ الْمَسَاجِدُ وَاِنَّ زُوَّاِفِيهَا عُمَّارُهَا
Sesungguhnya rumah-rumah-Ku di bumi adalah masjid-masjid, dan para pengunjungnya adalah orang-orang yang memakmurkannya. (HR. Abu Na’im dari Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhuma).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهَا»
Tempat yang paling dicintai oleh Allah dalam suatu negeri adalah masjid-masjidnya dan tempat yang paling Allah benci adalah pasar-pasarnya. (HR. Muslim)
الْأَرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدٌ إِلَّا الْمَقْبَرَةَ وَالْحَمَّامَ
Bumi ini semuanya merupakan masjid (tempat sujud untuk
shalat) kecuali kuburan dan WC. ((HR.
Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad Darimi, Ahmad)
Telah dijadikan untukku (dan untuk umatku) bumi sebagai masjid dan sarana penyucian diri (HR Bukhari dan Muslim melalui Jabir bin Abdullah).
Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan dari Allah, tatkala tidak ada naungan selain naungan-Nya… Seseorang yang hatinya senantiasa terkait dengan masjid… (Muttafaqun ‘alaihi).
Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan dari Allah, tatkala tidak ada naungan selain naungan-Nya… Seseorang yang hatinya senantiasa terkait dengan masjid… (Muttafaqun ‘alaihi).
ﻳَﺆُﻡُّ ﺍْﻟﻘَﻮْﻡَ ﺃَﻗْﺮَﺅُﻫُﻢْ ﻟِﻜِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠﻪِ ، ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻘِﺮَﺍﺀَﺓِ ﺳَﻮَﺍﺀٌ ﻓَﺄَﻋْﻠَﻤُﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟﺴُّﻨَّﺔِ ، ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻓِﻰ ﺍﻟﺴُّﻨَّﺔِ ﺳَﻮَﺍﺀٌ ﻓَﺄَﻗْﺪَﻣُﻬُﻢْ ﻫِﺠْﺮَﺓً ، ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻓِﻰ ﺍْﻟﻬِﺠْﺮَﺓِ ﺳَﻮِﺍﺀٌ ﻓَﺄَﻗْﺪَﻣُﻬُﻢْ ﺳِﻠْﻤًﺎ ( ﻭَﻓِﻰ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔٍ : ﺳِﻨًّﺎ ) ، ﻭَ ﻻََ ﻳَﺆُﻣَّﻦَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻓِﻲ ﺳُﻠْﻄَﺎﻧِﻪ ( ﻭﻓﻰ ﺭﻭﺍﻳﺔ : ﻓِﻲ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ) ﻭَ ﻻَ ﻳَﻘْﻌُﺪْ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﻜْﺮِﻣَﺘِﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺈِﺫْﻧِﻪِ
“Yang (berhak) menjadi IMAM (suatu) kaum, ialah yang paling pandai membaca KITABULLAH/AL QUR'AN. Jika mereka dalam bacaan sama, maka yang lebih mengetahui tentang SUNNAH/AL HADITS. Jika mereka dalam sunnah sama, maka yang lebih dahulu HIJRAH. Jika mereka dalam hijrah sama, maka yang lebih dahulu MASUK ISLAM (dalam riwayat lain: umur). Dan janganlah seseorang menjadi imam terhadap yang lain di tempat kekuasaannya (dalam riwayat lain: di rumahnya). Dan janganlah duduk di tempat duduknya, kecuali seizinnya” [HR. Muslim]
12 Fungsi Masjid Dalam Islam
Allah berfirman, Hanyalah yang memakmurkan
Masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS
At-Taubah 9:18)
Masjid adalah tempat ibadah umat Islam yang memiliki banyak
fungsi. Bukan hanya sekedar menjadi tempat ibadah sebagai keutamaan membangun masjid dalam Islam, tapi
juga beberapa fungsi lain yang membuat bangunan ini menjadi begitu istimewa.
Berikut adalah beberapa fungsi masjid dalam Islam:
1. Tempat shalat
Fungsi utama masjid memang sebagai tempat ibadah. Disinilah
tempat umat Islam melaksanakan shalat, baik shalat wajib atau shalat fardhu
serta shalat Sunnah. Kata masjid sendiri berasal dari bahasa Arab “sajada,
yasjudu, sujûdan”, yang berarti “sujud.”
Allah berfirman dalam al-Quran surat al-Jin (72): 18 : “Dan
sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu
menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.”
Dari riwayat Jabir bin Abdullah, Rasulullah Saw. bersabda: “Telah
dijadikan untukku (dan untuk umatku) bumi sebagai masjid dan sarana penyucian
diri.”
2. Tempat ibadah lainnya
Allah berfirman dalam surat an-Nur (24): 36-37, yang artinya:
“Bertasbih kepada Allah dimasjid-masjid yang telah diperintahkan
untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu
petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh
jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) membayarkan zakat.
Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan
penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya
Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada
mereka. Dan Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.”
3. Tempat pendidikan
Masjid bukan hanya sekedar tempat melaksanakan ibadah, tapi
juga sebagai tempat penyebaran pendidikan atau ilmu. Di masjid, banyak
dilakukan kegiatan menambah ilmu seperti dakwah atau pengajian.
Dari Abdullah bin Umar bahwasannya seseorang sedang berdiri di
masjid lalu ia bertanya, “Hai Rasulullah, dari arah manakah engkau
memerintahkan kami untuk mulai membaca talbiyah dengan suara keras?” Rasulullah
SAW menjawab.
“Penduduk Madinah membaca talbiyah dengan keras dari daerah
Dzul Khulaifah, penduduk Syam dari arah Juhfah, dan penduduk Najd dari Qorn.
Abdullah berkata
“Telah sampai berita kepadaku bahwa rasulullah bersabda,
“Penduduk Yaman membaca talbiyah dengan keras dari arah Yalamlam”. (Hadits
dikeluarkan oleh Bukhari, Al-Lu’lu’wal Majan, no. 735)
Baca juga:
4. Tempat musyawarah
Masjid merupakan tempat yang penuh dengan ketenangan sehingga
sangat cocok dijadikan sebagai tempat musyawarah. Umat Islam bisa melakukan musyawarah
di masjid tentang berbagai perkara dengan lebih tenang karena masjid jauh dari
setan yang dapat menimbulkan gangguan saat bermusyawarah.
5. Tempat pengadilan
Masjid yang jauh dari setan merupakan tempat yang tepat untuk
mengadakan pengadilan dalam berbagai perkara. Di dalam masjid, masyarakat dapat
mengambil keputusan dengan lebih tenang.
Malik berkata (Dep. Agama DIY, 2003: 9):
“Pelaksanaan qadha (peradilan) di dalam masjid merupakan
kebiasaan yang telah lama dijalani, dan dalam mengadili apapun.
Halaman masjidnya pun dapat digunakan sebagai tempat duduk
agar orang-orang yang lemah, orang-orang musyrik atau wanita yang sedang haidh
bisa hadir dan mengikuti acara yang digelar di masjid. Adapun pelaksanaan hudud
(hukuman) tidak boleh dilaksanakan di dalam masjid”.
6. Tempat penyambutan utusan
Di jaman Rasulullah, masjid juga menjadi tempat menyambut
utusan. Salah satunya adalah ketika Rasulullah menyambut utusan dari Nasrani
Najran. Ketika itu, jumlah rombongan adalah 60 orang dengan 14 pembesar Nasrani
di dalamnya.
Mereka dipersilakan masuk ke dalam masjid dengan menggunakan
jubah kenasranian mereka dan berdialog dengan Rasul mengenai Nabi Isa as.
7. Tempat penjagaan dan kehidupan sosial
Dari Utsman bin Yaman, ia berkata, “Ketika para Muhajirin
membanjiri kota Madinah tanpa memiliki rumah dan tempat tinggal, maka
Rasulullah SAW menempatkan mereka di masjid dan beliau menamai mereka dengan
Ashabush Shuffah. Beliau juga duduk bersama mereka dengan sikap yang sangat
ramah”. (HR. Baihaqi)
8. Tempat akad nikah
Sebagaimana kita ketahui bahwa masjid juga sering digunakan
sebagai tempat pelaksanaan akad nikah. Banyak pasangan yang memilih untuk
melakukan akad nikah di masjid karena kesucian tempat ini.
Aisyah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Beritakanlah
pernikahan ini dan selenggarakanlah ia di dalam masjid, lalu pukullah
rebana-rebana”. (HR. Tirmidzi, Al Misykah, juz. II, no. 3152)
9. Tempat latihan perang
Dari Aisyah RA, ia berkata: “Aku melihat Nabi SAW
menghalangi (pandangan)ku dengan serbannya, padahal aku sedang memperhatikan
orang-orang Habsyi yang sedang bermain-main di masjid, sehingga aku keluar
(hendak melihat mereka lagi). Aku perkirakan masih suka bermain.” (Shahih
Bukhari dengan syarah Ibnu Hajar, juz IX, no. 5236).
Ibnu Hajar Al Asqalani mengomentari hadits tersebut bahwa yang
dimaksud bermain-main di dalam hadits itu adalah “latihan perang”, bukan
semata-mata bermain. Tetapi di dalamnya adalah melatih keberanian di
medan-medan pertempuran dan keberanian menghadapi musuh”.
Sementara itu Ibnu Mahlab berkata, “Masjid merupakan tempat
untuk memberi rasa aman kepada kaum muslimin. Perbuatan apa saja yang
membuahkan kemanfaatan bagi agama dan bagi keluarganya boleh dilakukan di
masjid. (Fathul Bari, Ibnu Hajar, juz. II, hlm. 96).
10. Tempat pengobatan
Aisyah RA berkata, “Pada hari terjadinya perang Khandaq,
Sa’ad bin Mu’adz mengalami luka-luka karena dipanah oleh seseorang dari kafir
Quraisy. Kata Khabban bin Araqah, orang itu memanah Sa’ad pada bagian lehernya.
Maka, Nabi SAW membuatkan tenda di masjid agar beliau bisa pulang (istirahat)
dari jarak yang dekat.”
11. Tempat perlindungan
Masjid juga menjadi tempat paling baik untuk berlindung, baik
dari bencana maupun serangan. Ketika musibah datang, masjid yang bangunannya
lebih kokoh dibandingkan bangunan lain menjadi tempat perlindungan yang paling
aman. Masjid juga akan selalu dilindungi oleh Allah SWT.
12. Tempat pembelaan agama
Masjid adalah wadah umat Islam dimana di dalamnya berisikan
orang-orang yang akan selalu membela agama Allah. Masjid menjadi tempat pusat
penyebaran agama Islam yang tidak akan pernah sepi.
Itulah 12 fungsi masjid dalam Islam. Diriwayatkan oleh Imam
at-Tirmidzi (5/12 dan 277), Ibnu Majah (no. 802), Ahmad (3/68 dan 76) dan
al-Hakim (1/322 dan 2/363) dari Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu’anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Jika
engkau melihat seorang hamba yang selalu mengunjungi masjid maka persaksikanlah
keimanannya”.
0 comments:
Post a Comment